Kampung Literasi & Pasar Kampung Umpu Kencana Diresmikan

0
34

WAYKANAN (Duta Lampung Online) – Gagasan tentang desa Literasi adalah satu ikhtiar kecil di level daerah dan terjangkau agar mudah dioperasionalkan dalam bentuk kegiatan kegiatan praktis.

Tujuannya adalah agar capaian dan target bisa terukur, mudah dievaluasi dan dilakukan perbaikan. Namun demikian, gagasan Desa Literasi merupakan upaya atau langkah awal dari gagasan yang lebih besar tentang Indonesia Baru yang mandiri, berdikari dan bekepribadian.

Hal tersebut dikatakan Bupati H. Raden Adipati Surya, S.H.,M.M saat menghadiri Acara Pencanangan Kampung Literasi dan Peresmian Pasar Kampung Umpu Kencana Kecamatan Blambangan Umpu, Jum’at (25/10/2019), usai melepas peserta Jalan Sehat Ceria di Gedung Pemuda Km 5 Kelurahan Blambangan Umpu.

Bupati Adipati juga mengatakan dengan menitik beratkan isu gerakan dalam ranah pendidikan, gerakan Desa Literasi mencoba meresonansi ide tentang pentingnya Revolusi Mental telah lama digagas oleh para pendiri Bangsa ini.

Hanya dengan kecakapan keilmuan, kesiapan mental dan integritas dalam kepribadianlah Indonesia akan diperhitungkan kedepan. Oleh karena itu, pendidikan menjadi pilar mendasar menuju cita-cita tersebut.

Hal ini mengingat bahwa perubahan hanya mungkin dilakukan dengan dukungan sumber daya yang mumpuni. Oleh karena itu, ilmu menjadi tak terelakkan lagi pentingnya.

Karakter bangsa kita telah lama dikenal memiliki etos kerja dan produktifitas yang tinggi, namun tetap berpedoman pada nilai nilai ketimuran menjadi pembeda kualitas sumber daya manusia kita dengan negara negara lain.

“Pendidikan kita terjebak pada ritual kurikulum yang terlalu menekankan pada pengetahuan dan kompentensi saja. Pendidikan dengan semangat seperti ini menempatkan manusia sebagai robot yang atau hewan sirkus yang perlu dilatih untuk kemudian dipekerjakan dipanggung panggung hiburan, yang tentu keuntungannya akan diambil oleh si pemilik sirkus. Sementara peraga sirkusnya harus dipaksa puas sekedar mendapat upah yang minim atau sekedar makan”, ujar Bupati Adipati.

Selanjutnya, sisi substansi kemanusiaan seperti inovasi, kreatifitas, integritas, visioner kurang mendapatkan perhatian dalam sistem pendidikan kita. Kalaupun ada beberapa institusi yang memperhatikan itu, tentu dengan kompensasi “harga” yang hanya bisa dijangkau beberapa gelintir keluarga yang berada saja.

“Kurangnya Perhatian dalam Pendidikan Karakter membuat sistem pendidikan kita hanya menghasilkan orang yang cakap bekerja tapi tak cakap berkarya, cakap meniru tapi tak mampu membuat yang baru, generasi yang puas menjadi penonton, tapi tak pernah menyadari potensinya sendiri. Hanya menunggu untuk dipakai tapi tak memiliki kemampuan dalam mengambil inisatif perubahan. Saya berharap agar Saudara-saudara dapat mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya secara efektif, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung. Tujuan penyaluran dana besar bagi pemerintahan desa dimaksudkan sebagai langkah dan upaya pemerintah dalam mengimplementasikan salah satu program Nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran”, pungkas Adipati.

Diketahui, pada acara tersebut juga dihadiri oleh Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Peranggkat Daerah terkait serta Pimpinan Kecamatan Blambangan Umpu dan masyarakat Kampung Umpu Kencana itu juga dilakukan penyerahan Bantuan Pengambangan Kapasitas Literasi Desa dari Kementerian Desa dan PDT Republik Indonesia kepada Kampung Umpu Kencana sebesar Rp 100 Juta.(Rls/Alex)