Kades Sukoharjo Siap di Kritik

0
8

Pati, (Duta Lampung Online) – Kepala Desa Sukoharjo menyatakan secara terbuka tidak alergi dengan media, lebih baik dikritik dikasih masukan dan siap diberitakan, (6/6/2022).

Statment itu berbeda dengan kebanyakan Kades di Pati, yang alergi dan bahkan sering bertindak arogan dan kasar, mengintimidasi dan mengusir media dan lembaga yang ditemui.

Perbedaan kepala desa nyentrik ini, menerima dengan baik wartawan dan berkomunikasi layaknya pejabat dan masyarakat, pada Saat di temui di ruang kerjanya (6/6/2022).  Suharno kepala desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo mengatakan kepada media.

Kalau dirinya siap dimintai keterangan apa saja, dikontrol, ditegur, dikritik, atau di ingatkan media bahkan siap di naikan dalam pemberitaan selama dalam menjalankan tugas pemerintahan, selaku kepala desa dirinya melakukan kesalahan atau kekurangan, karena dirinya merasa orang baru dalam menjabat sebagai kepala desa dan masih dalam tahap belajar bersama.

Dirinya mengaku siap menghadapi suatu apapun resikonya selagi dirinya mempunyai kesalahan atau kekurangan dalam menjalankan tugas, dia akan bertanggung jawab karena dirinya kepingin memberikan pelayanan yang terbaik untuk desanya, ia menyebutkan kalau ada teman teman dari media ataupun lembaga dirinya siap menerima masukan kritikan dan teguran karena mereka adalah bagian dari mitra kita selaku kontrol sosial di pemerintahan.

Kepala desa Suharno, “Justru kalau tidak ada mereka selaku kontrol sosial kita akan seenaknya dan terlena tidak ada yang mengingatkan, justru saya lebih senang adahnya mereka media dan lembaga selama dalam pemberitaan sesuai dan sudah klarifikasi,” ujarnya.

“Dan saya tidak suka kalau ada media ataupun lembaga yang ujung ujungnya hanya mencari cari dan menjadikan uang akan saya usir kalau saya menemui media dan lembaga yang seperti itu lagi karena sudah pernah ada kejadian yang seperti itu jangan sampai terulang lagi,” tegasnya.

“Lebih baik saya di kritik di beri masukan ataupun di beritakan kalau memang saya ada kesalahan, penting ada klarifikasi terlebih dahulu dalam pemberitaan dari pada mereka hanya menjadikan suatu temuan terus di jadikan uang, karena saya tau mereka itu media dan lembaga tujuannya kan baik.” pungkasnya (Sholihul)