Opini ( Duta Lampung Online)- Membahas Jalur Rempah Nusantara, menjadi Tema pembahasan inten dalam Pertemuan yang digagas Wildan Syukri Niam , jebolan Assalaam dan IPB Bandung.( 22/10/2022)
Jalur rempah di Nusantara telah dikenal sejak berabad-abad lamanya di mana jalur khayal ini merupakan jalur yang biasa pada masa itu dilalui oleh para pedagang dari berbagai belahan di dunia.
Tome Pires menyebutkan dalam bukunya Summa Oriental que trata do Mar Roxo ate aos Chins (Ikhtisar Wilayah Timur: dari Laut Merah hingga negeri China) mengisahkan pengalamannya selama berada di Nusantara pada awal abad ke 16. Nusantara pada masa itu begitu terkenal sehingga tak heran jika Nusantara disebut sebagai negeri tumbuh suburnya keanekaragaman hayati dunia.
Jalur rempah merupakan sebuah julukan spesifik oleh para ahli maupun sejarawan Nusantara untuk mendeskripsikan, merekonstruksi dan melacak kembali perjalanan para pedagang di masa lampau karena dari rute ini membentuk aktivitas global perdagangan dunia. Rute ini dipandang memiliki nilai penting di mana komunikasi yang terjalin selama berabad-abad lamanya.
Sejarah masa lampau, rempah ini lebih identik dengan eksotisme, prestise dan kemuliaan penuh dengan hal-hal yang sakral.
Catatan Mesir Kuno menjelaskan rempah-rempah ini digunakan sebagai bahan utama pengobatan daripada pecitarasa.
Senada dalam hal tersebut Theophratus menegaskan bahwa rempah-rempah baik itu lada telah banyak digunakan oleh para tabib sebagai bahan baku obat-obatan dibanding juru masak. Adapula catatan Tiongkok, Mesopotamia, India, Yunani dan Romawi bahkan Jazirah Arab menuliskan tentang tanaman eksotik ini. Kajian Maritim begitu sangat penting jika dikaitkan dengan sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
Sejak jalur perdagangan laut di benua Asia pada abad 1 M. Kawasan Nusantara menjadi bagian terpenting dari hasil manfaat akibat jalur ini.
Terbentuknya kantong-kantong niaga atau istilahnya emporium menjadi berkembang dalam tatanan politik besar sehingga proses penyiaran agama masehi pada jalur ini tidak terelakkan di samping perniagaan.
Wildan Syukri Niam sebagai Penggagas Konferensi Kerjasama eksportir hasil Pertanian dan Peternakan , menyampaikan rasa terimakasihnya kepada para pendukung dan sponsor.
Jum’at, 21 Oktober 2022, “Kami sangat bersyukur mendapat kehormatan untuk turut serta mendampingi sekumpulan anak-anak muda yang keren dan berdedikasi tinggi untuk mengangkat kembali komoditas rempah Nusantara di kancah dunia, dalam moment The Signing of Trade Commitment”Paparnya.
Ucapan terima kasih Kami sampaikan kepada Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Duta Besar RI untuk Mesir dan Atase Perdagangan yang telah memandu dan merekomendasikan mitra-mitra dagang yang recommended.
” Terima kasih juga kami ucapkan kepada Mas Rifa’i, Mas Iwan dan Mas Afif selaku Pengurus Koperasi Pratama Jaya (Koperasi Alumni Pertanian UGM), yang telah memberikan support penuh pendandaannya sejak mula pertama misi dagang ini kami rintis” Ungkap Wildan.
Dan tentu saja Apresiasi yang tinggi kepada Takhzin Fauzi, Ruslan, Tikas, Andhika dan seluruh Team Agrorina Indonesia-Midle East yang telah merealisasikan Buying Mission ini. Capaian ini merupakan babak awal untuk merambah belahan-belahan dunia yang lain.
(Wildan SN/ Sholihul Duta)(*)



















