Inflasi di Indonesia Alami Penurunan, Mencapai Angka 2,51 Persen

0
9

Lampung Selatan, (Duta Lampung Online) – Tingkat inflasi di Indonesia mengalami penurunan signifikan pada bulan Juni 2024, mencapai angka 2,51 persen. Angka ini menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat inflasi sebesar 2,84 persen.

Penurunan inflasi ini memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perekonomian nasional, yang kini naik hingga mencapai angka 5,11 persen dari sebelumnya diangka 5,04 persen.

Angka pertumbuhan ekonomi tersebut membuat Indonesia berada di peringkat 44 dari 185 negara di dunia. Kemudian di Negara G20, Indonesia berada di nomor 5 dari 20 negara, begitu juga di Asean yang berada di posisi cukup baik.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang berlangsung secara virtual.

Rakor tersebut diikuti juga oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lampung Selatan melalui aplikasi zoom meeting dari Ruang Kabag Perekonomian, Setdakab setempat, Senin (15/7/2024).

Tito Karnavian mengungkapkan, penurunan inflasi ini didorong oleh stabilitas harga-harga kebutuhan pokok serta kebijakan pemerintah yang efektif dalam menjaga pasokan barang di pasaran.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan ke bulan (Juni 2024 terhadap Mei 2024) tercatat telah berhasil mengalami deflasi -0,08 persen.

“Biasanya penyumbang utama makanan, minuman dan tembakau. Tapi, berdasarkan data dari BPS, justru ini mengalami deflasi. Kemudian, terjadi peningkatan pada penyediaan makanan restoran, ini pertanda bagus, berarti masyarakat punya uang untuk belanja di restoran,” kata Tito Karnavian.

Namun demikian, angka inflasi 2,51 persen di nasional tidak menggambarkan angka inflasi di daerah. Berdasarkan data dari BPS, masih terdapat beberapa daerah yang angka inflasinya cukup tinggi.

Posisi pertama angka inflasi tertinggi di duduki oleh Papua Pegunungan dengan angka inflasi 5,65 persen. Kemudian, disusul oleh Sulawesi Utara 4,42 persen dan Papua Tengah 4,39 persen.

“Yang diatas angka 2,51 persen, mulai Bali hingga Papua Pegunungan saya minta betul betul lakukan rapat dan laksanakan 9 langkah yang sudah kita rumuskan. Kemudian, Bangka Belitung ini konsisten paling rendah, saya ucapkan terima kasih,” ungkap Tito Karnavian. (ptm/WS)