Duta Lampung Online (DLO) – Produksi pisang Lampung telah menggerakan ekonomi Lampung. Pisang-pisang tersebut sebagian dieksepor, sebagian dibawa ke Jakarta dan diolah menjadi keripik pisang khas Lampung.
Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Antarjo Dikin mengatakan menurut catatan Badan Karantina Pertanian, produksi pisang dari provinsi Lampung menyumbang devisa dan pendapatan asli daerah. “Ekspor pisang segar dari Lampung pasar utamanya ke Taiwan, Hongkong. Akhir-akhir ini Jepang juga buka pasar untuk pisang dari Lampung,” tuturnya.
Hampir seluruh kabupaten/kota di Lampung membudidayakan pisang, namun produksi pisang di Lampung Selatan paling besar dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Lampung.
Sentra produksi pisang di Lampung Selatan tersebar di Kecamatan Ketapang, Kalianda, Rajabasa, Penengahan, Sidomulyo, Palas dan Bakauheni.
Jenis pisang yang dibudidayakan di antaranya pisang jantan, rajabulu, ambon, cavendis, kepok tandung dan pisang muli atau pisang lampung.
Di Lampung, setiap harinya sekitar 50 truk menyeberang dari Bakauheni ke Merak mengangkut pisang. Daya angkut truk-truk tersebut sekitar 6 ton pisang segar.
Industri keripik pisang di Lampung berada di sepanjang Jalan Pagar Alam. Kawasan industri ini sudah ada sejak lama, namun baru ditetapkan sebagai Sentra Keripik Lampung pada tahun 2008 lalu.
Industri keripik pisang telah tumbuh dengan baik dan setiap tahunnya mampu menyerap pisang ambon setengah matang sampai 1.780 ton.(*)