Ike Edwin : Generasi Sembako Lahirkan Pemimpi Bukan Pemimpin

0
150
( foto Istimewa)

Bandar Lampung (DLO)- Acara Rapat Kerja Nasional Asosiasi Mahasiswa Dakwah Indonesia (Rakernas AMDIN) ke-3 di Aula GSG Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung,  Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Politik Irjen Pol  Ike Edwin,SIK.SH.MH , mengajak kepada Seluruh Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung untuk menghindari politik transaksional.

Menurut Dang Ike  penyelenggaraan pemilihan gubernur (pilgub) 2018 yang harus mengunakan  uang yang Cukup  besar. Bahkan sampai ratusan miliar Rupiah .  dengan uang sebesar itu, justru orang berebut untuk menjadi gubernur.

Paparan Ike Edwin Pun jikalau  ”Sembako dikasih harga Rp500 ribu satu suara untuk lima tahun. Kita hitung Rp500 ribu dibagi 1.500 hari lebih kurang. Berarti, satu hari hanya Rp300. Itu hanya harga sebuah permen. Kenapa harus dana Sebesar itu , Karena calonnya nggak punya nilai. Siapa yang mau menjadi pemimpin harus dekat sama masyarakat. Jadi jangan jadi tokoh sembako, buat kegiatan begini-begitu, menghabiskan biaya,” paparnya.

Narasumber lainnya, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hidir Ibrahim, mengatakan, demokrasi saat ini tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat. Maka selalu terjadi politik transaksional. Dari sisi kandidat, banyak orang baik dan kompeten tapi tidak memiliki kesempatan untuk maju pilgub karena tidak memiliki uang. Sementara, banyak pula kandidat yang maju bukan karena iktikad baik membangun, tapi justru karena gengsi.

”Jadi, mau tidak mau, politik transaksional terjadi karena sistem demokrasi. Pilgub yang digelar secara langsung terhadap 9 juta penduduk, kalau calon tidak memiliki modal besar, tidak mungkin menjadi gubernur. Menggerakkan mesin pemenangan saja membutuhkan dana operasional yang Sangat  besar. Ini fakta dan Memang sudah sering terjadi “paparnya.

Sementara Menurut wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung, Abdul Syukur, berharap mahasiswa menjadi pemimpin bangsa dan bekerja profesional. Terkait konteks seminar, baik politik transaksional dan radikalisme adalah dua hal yang harus dicegah. Dimana, dari sisi demokrasi, politik transaksional dalam bentuk menebar uang. Sedangkan radikalisme menebar paham keras yang bertentangan dengan kemanusiaan (hr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here