Ganjar Dianggap Diskriminasi Media

0
22

Semarang ( Duta Lampung Online )- Bermula dari beberapa Penyataan ” Ganjar Pranowo ” di Juwana , Pati , terkait Komentarnya tentang Jembatan , Sungguh Disayangkan Ganjar secara sinis dianggap melecehkan Media tertentu , dia Pikir komentar Culas , pedas dan menciderai Insan Pers ini tdak akan menjadi catatan kelam Sarkasme yang bisa mengganjal Karir Politik , Ungkapan melecehkan itu ” Persmu Opo?, Mediamu opo?, Mediamu e ra cetho kok!”,( Meduliamu terlalu kecil , Tidak terkenal , tidak berpengaruh, dan tidak Jelas.. Red.) demikian percakapan Vidio viral antara awak media dengan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah sambil mengacungkan jari telunjuk kepada si penanya, di Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan Semarang, Selasa (1/1/2023).

Merasa jengkel dengan jawaban yang tak menjawab tersebut, si penanya lantas nyeletuk, “aku ki tekon, penanganan macet neng Jawa Tengah ki piye kok malah ngarani mediamu ra cetho ki piye karepmu?, Njawab gampang, ben Ra macet ngko dalane ” tak pindah no langit ngono lho pak!” Dadi gubernur kok piye to jawabe ora pinter ki piye?”, ucap si Penanya dengan nada jengkel.

Diketahui, si Penanya dalam video tersebut ternyata adalah Fajar Mu’ti, reporter Lingkar TV di bawah Pimpinan Supri, S.H., yang berkantor di sebelah kanan Kantor DPRD Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Pertanyaan itu sangatlah wajar. Pasalnya, warga setempat dan para pengguna jalan di Pantura ini, sudah merasa resah dengan kondisi jalan yang belum usai pengerjaannya tersebut.

Sementara proyek sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Ucapan Ganjar ‘Mediamu Opo’ Dinilai Melukai Hati Rakyat Jawa Tengah, terutama masyarakat di sepanjang jalan Juwana-Batangan.

Sikap yang dinilai arogan dan tak bersahabat tersebut, disayangkan oleh sejumlah pihak, baik media maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Sebab tidak semua orang tau, kapan proyek jalan tersebut akan selesai pembangunannya, meskipun ada sebagian yang mengetahui bahwa sekitar April tahun ini pengerjaan sudah selesai.

“Mestinya kan cukup menjawab, nanti bulan ini, tahun ini, pengerjaan proyek jalan Juwana-Batangan sudah selesai, gitu aja masyarakat sudah seneng kok, Gubernur kan tidak hanya menjawab Pers aja, bahkan masyarakat kere bawah jembatan pun ketika bertanya, Gubernur wajib menjawab”, tutur Ruslan Mantan Kades Jati Urip.

Tak beda dengan Ali Rosidin, Ketua Umum Forum Jateng Bersatu (Forjab). Dirinya menyayangkan sikap Ganjar Pranowo yang dinilai tidak bijak tersebut.

“Sangat disayangkan sikap dan jawaban seorang Gubernur terhadap awak media dengan mengatakan ‘Mediamu opo , ora cetho’, ini jawaban yang sungguh melukai hati awak media, karena saat ini Ganjar digadang-gadang akan mencalonkan diri sebagai Presiden RI”, ujar Ali Rosidin menyayangkan.

Ali menganggap ucapan tersebut tidak patut dan tidak layak untuk seorang Gubernur yang berpendidikan dan berpengalaman.

“Apakah salah ketika awak media menanyakan solusi terkait kemacetan di jalan Pantura Juwana Batangan?”, ujar Ali menambahkan.

Sikap dan jawaban seperti itu menurut Ali Rosidin adalah merupakan preseden buruk bagi seorang publik figur yang akan mencalonkan diri sebagai Presiden RI.

Dia menghimbau kepada Gubernur Ganjar Pranowo agar secepatnya meminta maaf di hadapan umum dan/ atau melakukan jumpa pers. (eRd/ SHDt)(*)