Jakarta-Duta Lampung online— Kepastian Leicester menjadi juara Liga Inggris setelah Chelsea dan Tottenham Hotspur pada dini hari WIB ini sontak membuat skuat The Foxes menjadi trending topic Twitter untuk cakupan dunia, termasuk Indonesia.
Hingga berita ini disiarkan, di dunia Leicester telah dicuitkan hingga 1,42 juta kali sementara di Indonesia telah ada cuitan hingga 753 ribu kali tentang juara baru Liga Inggris tersebut.
Kehebohan seputar gelar juara yang diperoleh Leicester itu wajar. Alasannya tim tersebut sama sekali tak diunggulkan saat musim 2015/16 digelar, dan hampir degradasi pada musim sebelumnya. Bursa taruhan pun menempatkan Leicester juara dengan peluang 5000:1 pada awal musim ini.
Namun, skuat asuhan Claudio Ranieri itu membuat publik sepak bola dunia tercengang. Leicester mengulang kejutan Nottingham Forest pada 1978 silam. Kala itu Forest yang diasuh Brian Clough membuat terkejut publik Inggris dengan mengangkat klub promosi menjadi juara liga kasta teratas.
Namun, bukan itu saja fakta mencengangkan dari gelar Liga Inggris yang berhasil diraih Leicester musim ini. Selain yang pertama bagi Leicester, ternyata gelar liga itu pun menjadi yang pertama diraih Ranieri bersama sebuah klub.
Manajer asal Italia itu menjadi manajer ke delapan berbeda yang berhasil mengantar sebuah klub jadi juara Liga Primer (Liga Inggris era modern). Dan, sebelum bersama Leicester, Ranieri ternyata identik pula dengan julukan Mr Runner up. Hal itu terjadi karena selama ini Ranieri hanya mampu mengantar tim-tim yang diasuhnya menjadi runner-up Liga.
Adapun Leicester adalah tim ke-24 yang berhasil memenangkan Liga Inggris atau tim kelima memenangkan kompetisi era modern di negara tersebut.
Adapun dua tim yang paling banyak memenangkan trofi ini adalah Manchester United (20 kali) dan Liverpool (18 kali).
Berbeda dengan Manchester City, Chelsea, Manchester United, ataupun Arsenal yang disokong modal besar, Leicester City memiliki suntikan modal yang kecil.
Suntikan modal kecil itu membuat Leicester menjadi skuat termurah keempat pada musim ini di Liga Inggris.
Berdasarkan statistik yang dirilis CIES Football Observatory pada awal tahun ini, Leicester merupakan tim dengan skuat termurah keempat musim ini. Ranieri hanya memiliki skuat dengan harga senilai 72 juta euro.
Leicester hanya unggul dari Norwich City (55 juta euro), Watford (49 juta euro), dan Bournemouth (36 juta euro).
Sementara itu tim termahal di Liga Inggris musim ini adalah Manchester City (560 juta euro), Manchester United (533 juta euro), Chelsea (407 juta euro), Liverpool (344 juta euro), dan Arsenal (305 juta euro).
Pemain termahal Leicester musim ini adalah Shinji Okazaki yang dibeli dari Mainz 05 dengan harga 11 juta euro. Sementara pemain termahal ManCity adalah Kevin de Bruyne, yang diboyong dari VfL Wolfsburg dengan harga 77 juta euro. Jadi harga seorang De Bruyne lebih mahal dari seluruh skuat Leicester saat ini
Dan, terakhir, Eden Hazard yang membuat Leicester menjadi juara Liga Inggris musim ini juga menjadi penentu titel juara bagi timnya, Chelsea pada musim lalu. Tahun lalu, gol Hazard ke gawang Crystal Palace membuat Chelsea mengunci gelar juara Liga Inggris di kandang sendiri.
Uniknya, setelah gol ke gawang Palace itu, Hazard belum pernah lagi mencetak gol di Stamford Bridge selama kompetisi Liga Inggris. Dan, akhirnya gol itu tercipta kembali 365 hari kemudian saat Hazard membantu Leicester menjadi juara lewat satu gol di hadapan publik Chelsea.(*).