Magelang (Duta Lampung Online) – 30/6/2022, Skala Prioritas dalam menaikkan harga tiket Borobudur kurang tepat
Evita Nursanty menilai, menaikkan tarif masuk Candi Borobudur sebesar Rp750.000 untuk wisatawan domestik dan USD100 atau sekitar Rp1.450.000 untuk wisatawan mancanegara (wisman) belum tepat dilakukan saat ini. Menurut anggota DPR dari Dapil Jateng III ini, langkah itu sangat berlawanan dengan semangat pemulihan ekonomi dan pariwisata, dan sebagai heritage, masyarakat juga diberikan hak untuk menikmati warisan masa lalu itu. Selain, harus dihilangkan kesan negara berbisnis dengan rakyatnya dengan menerapkan tarif kunjungan yang tinggi. “Saya sarankan ditunda dulu. Jangan sekarang saat ekonomi dan pariwisata kita sedang rebound setelah sekian lama mengalami kesulitan akibat pandemi,” ucap Evita, Rabu (8/6/2022), 08 Juni 2022 – 15:41 WIB oleh Sucipto dengan judul “Evita Nursanty: Tiket Masuk Candi Borobudur Rp750.000 Belum Tepat”.
Sebab Borobudur merupakan tempat ibadah bagi pemeluk agama Buddha sehingga tidak seharusnya diberi tarif tinggi. Bahkan ditakutkan, jika dilakukan tarif tinggi maka hanya orang yang punya uang saja yang bisa ke stupa. Hal itu bisa memicu kecemburuan sosial. “Itu tidak bagus, seakan menikmati wisata itu hanya untuk orang kaya saja,” katanya.
Realistis Saat ini harga tiket masuk kawasan candi untuk wisatawan domestik Rp50.000 dan wisatawan mancanegara USD25. Kenaikan menjadi Rp750.000 untuk wisatawan domestik dan USD100 untuk wisman dinilai Evita, terlalu terburu-buru, dan kenaikannya pun sangat tinggi. “Pelan-pelan saja, atau bertahap, jangan tiba-tiba seperti ini, dan sekali lagi momentumnya sangat tidak tepat. Tiket masuk naik tinggi tidak banyak wisatawan yang datang, dampaknya pedagang sepi lagi. Saran saya sebaiknya ditunda saja,” kata Evita.
(Sholihul)