PESAWARAN, (Duta Lampung) – Untuk penanggulangan gangguan produksi pangan dan pencanangan desa mandiri di tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Pesawaran melaksanakan kegiatan cetak sawah seluas 390 hektar (Ha), yang dananya bersumber dari APBN.
Melalui kegiatan cetak sawah ini, diharapkan ada penambahan produksi pangan, khususnya padi di Kabupaten Pesawaran dan akan berkontribusi secara positif terhadap produksi pangan di Provinsi Lampung. “Salah satu misi pembangunan Kabupaten Pesawaran adalah untuk mewujudkan petani yang makmur dan sejahtera berbasis agribisnis. Oleh karena itu, prioritas pembangunan pertanian di Kabupaten Pesawaran saat ini tidak hanya fokus kepada tanaman pangan semata, tetapi juga hortikultura, perkebunan, dan peternakan,” kata Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona saat menghadiri penanaman perdana cetak sawah gerakan penanggulangan gangguan produksi dan pencanangan desa mandiri kakao di Desa Kertasana Kecamatan Kedondong, Kamis (7/12).
Dikatakan Dendi,Kabupaten Pesawaran saat ini memiliki sumberdaya lahan pertanian yang cukup potensial yaitu 15.465 Ha untuk lahan sawah, lahan kering/kebun seluas 36.809 Ha.”Apabila sumber daya ini terus kita kelola dengan baik, ditambah dengan masukan teknologi budidaya yang sempurna, maka target pemerintah untuk terus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten ini akan tercapai.” ucapnya.
Selain tanam padi di cetak sawah juga dilakukan gerakan penanggulangan gangguan produksi dan pencanangan Desa Mandiri Kakao dan bantuan bibit Kakao untuk 200 hektare dari Dinas pertanian Provinsi Lampung.
Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona mengatakan dengan adanya program cetak sawah dari kementerian pusat dapat menambah luas lahan sawah dan hasil pertanian khususnya di Pesawaran.
“Yang jelas dengan adanya program cetak sawah ini, luar pertanian di Pesawaran bertambah 390 hektare sebelumnya, kurang lebih 15 ribu hektare,” kata Dendi.
Dia juga berharap program tersebut khususnya bidang pertanian dan perkebunan serta peternakan di Pesawaran terus bergulir secara berkesinambungan, sektor baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, maupun peternakan.
“Dengan adanya program ini juga akan menambah hasil produksi pertanian secara keseluruhan, diperkirakan akan meningkat mencapai 5-10 persen,” jelasnya.
Dalam acara tersebut hadir juga, Inspektur II dari inspektorat jenderal kementerian pertanian pusat, Widono. Dalam sambutannya, pihaknya berharap kepada kelompok tani agar menggunakan bantuan dari pemerintah dengan sebaik baiknya.
“Dana bantuan kepada kelompok tani dan bantuan alat mesin pertanian agar digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan petani jangan sampai disalah gunakan atau semau maunya saja,” ujarnya.
Dimana dalam hal ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran berkomitmen dalam menunjang ketahanan pangan nasional, untuk itu prioritas pembangunan pertanian dilakukan baik melalui intensifikasi, ekstensifikasi, maupun pembangunan sumberdaya manusia. (Deva)