Duta Lampung Onilin Lyon – Aksi unjuk rasa yang terjadi di sejumlah kota di Prancis berlangsung ricuh. Bentrokan antara polisi dan warga yang menolak reformasi undang-undang buruh tidak dapat terhindarkan.
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve menyebut sebanyak 24 aparat kepolisian terluka dalam insiden yang terjadi pada Kamis, 28 April 2016 waktu setempat. Di mana, tiga di antaranya kritis.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (29/4/2016) bentrokan terjadi saat polisi menembakkan gas air mata kepada para demonstran yang melemparinya dengan botol dan bebatuan. Aksi seperti ini tidak hanya terjadi di kota Paris tetapi juga di sejumlah kota lainnya, seperti Nantes, Lyon, Marseille dan Toulouse.
Cazeneuve memperkirakan ada 124 orang yang diamankan aparat kepolisian. Informasi dari Kepala Polisi setempat Michel Cadot, aksi tersebut sangat terorganisir. Ia menduga kelompok Hooligans berada di balik ini semua.
Bentrokan terjadi saat sedikitnya 170 ribu pekerja dan pelajar turun ke jalan untuk memprotes usulan reformasi undang-undang buruh. Mereka menolak rancangan reformasi undang-undang yang dinilai memberi kekuasaan lebih besar kepada pimpinan perusahaan dalam mengatur upah dan kondisi kerja.
Undang-undang baru ini dinilai sebagai cara Presiden Francois Hollande untuk mengatasi tingginya pengangguran di negaranya. Pertumbuhan ekonomi yang lambat di Prancis dituding telah meningkatkan angka pengangguran hingga di atas 10 persen.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Manuel Valls mengutuk kerusuhan tersebut. Ia pun menyalahkan kelompok minoritas yang tidak bertanggung jawab berada di balik bentrokan ini.
“Mereka akan dibawa ke pengadilan. Saya mendukung polisi,” tulis Valls dalam akun Twitter miliknya.(DN)