Bandarlampung ( Duta Lampung Online)-Kepala Badan Polisi Pamong Praja (Kaban Pol PP) Kota Bandar Lampung,Cik Raden memaki habis-habisan petugas parkirĀ dengan kata-kata yang terkesan sangat kasar hanya gegara dipungut retribusi parkir sebesar 2500 Rupiah.Hal ini terjadi Senin lalu (21/11) sekira pukul 11.00 WIB tepatnya di Pos masuk jalan Jendral Suprapto, Tanjungkarang-Bandar Lampung.
Saat ditemui dilokasi,Alfarado,yang merupakan salah seorang petugas juru parkir,menuturkan secara detail kepada tim Lampung Bung kronologis kejadian tersebut. Pemuda itu mengaku sama sekali tidak mengetahui jika penumpang yang berada didalam mobil ber-plat merah BE 53 A tersebut adalah Cik Raden.
“Ketika mobil itu mau masuk, saya lihat dikaca depan mobilnya tertempel KLB bulan Oktober yang sudah tidak berlaku, lalu saya stop untuk menarik retribusinya.”ujarnya membuka cerita.
Seraya menyodorkan karcis,Alfarado menyebutkan nominal yang harus dibayar supir mobil tersebut.”Dua ribu lima ratus Bang”seru Aldo. Kendatipun karcis sudah ditangan sang supir,mobil tersebut tetap saja melaju tanpa membayar terlebih dahulu.
“hup,hup”kata Alfarado,mengisyaratkan agar mobil tersebut berhenti dulu,karna belum membayar. Lalu mobil pun berhenti,dan tanpa banyak kata sang supir pun menyodorkan uang Rp.2500 kepadanya.
Masih kata Alfarado,Selang beberapa saat,Cik Raden beserta pasukannya menghampiri pos parkir,seraya menanyakan siapa tadi yang berteriak. “Saya Pak”aku alfarado kepada Cik Raden.
“teriak-teriak kayak anj**g aja, gak sopan !” kata Cik Raden memaki Alfarado.
Bahkan,lanjut Alfarado,Cik Raden menuduh parkir adalah pungutan liar,rampok. Cik Raden pun sempat selama 1 Jam mengarahkan mobil dan motor yang akan membayar retribusi di pos tersebut agar tidak usah membayar uang parkir.
Hal senada juga diungkapkan Sodri,yang pada saat itu juga sedang bertugas di pos masuk bersama Alfarado,Deki,Ilham dan Ali.Masyarakat juga banyak yang menyaksikan langsung ketika Cik Raden mengungkapkan kemarahannya kepada juru-juru parkir tersebut dengan kata-kata kotor dan tak pantas untuk didengar.
Yusuf,salah seorang warga, sangat menyayangkan sikap Cik Raden yang terkesan arogan.
“Terlebih Cik Raden itu bisa dikatakan dari kalangan pejabat, tidak semestinya dia (Cik Raden-red) memberikan contoh yang buruk bagi bawahannya, terlebih itu di depan publik.”ungkapnya.
Koordinator Lapangan (Korlap) Parkir Jalan Jendral Suprapto,Adri Abdullah,membenarkan hal tersebut.
“Terkait permasalahan ini,Saya sudah buat surat laporan kepada Kadishub Kota Bandar Lampung,agar dapat disikapi sebaik mungkin.Karena kata-kata Cik Raden itu tidak berdasar, terlebih dia (Cik Raden) menuduh parkir ini merupakan kegiatan pungli dan rampok.”tukas adri.
“Dan tidak wajar jika seorang pejabat yang terdidik mengungkapkan kemarahannya dengan kata-kata yang tak pantas”tutupnya. (Asmuni/RLB)