Lampung Timur (Dutalampung Online) – Bupati Lamtim, Hj Chusnunia Chalim yang familiar dengan kalangan pesantren, hadir di haflah akhirussanah Ponpes Alhuda, Tulung Balak, Kecamatan Batanghari Nuban, Jumat, 3 Juni 2016.
Dalam sambutannya, Bupati Chusnunia menjelaskan hikmah diadakannya haflah akhirussanah yang lebih bersifat sosial dan moral.
Para santri yang telah lulus dan sudah selesai menjalani masa imtihan atau ujian, perlu mengedepankan sikap wara. “Wara itu artinya, bukan sekadar keluar dari perkara subhat namun lebih pada koreksi diri dalam setiap keadaan,” ujar Chusnunia.
Kedua, muraqabah. Bupati menjelaskan, muraqabah adalah melihat Allah dengan mata hati dan menghubungkannya dengan perbuatan yang telah dilakukan. Sehingga, santri yang sudah lulus diharapkan bisa menjaga diri untuk senantiasa takwa pada Allah.
Kemudian, jelas Hj Chusnunia, santri yang telah lulus mesti punya sikap khauf.
“Yaitu, takut terhadap kemungkinan akan adanya adzab Tuhan, di dunia atau akhirat,” kata Bupati setelah acara. Seperti dilansir dari News Lampungterkini.
Dia berharap, moment Haflah Akhirussanah di Ponpes Alhuda, mampu membantu pemerintah dari sisi mencerdaskan anak bangsa.
Istilah haflah akhirussanah, tidak asing bagi kalangan pesantren di Lampung Timur (Lamtim). Meski diadopsi dari bahasa Arab, haflah akhirussanah, menjadi acara yang lazim dipakai semua pondok pesantren untuk menamakan acara perayaan atau pesta akhir tahun pelajaran.
Secara etimologi haflah Akhirussanah merupakan gabungan dari tiga kata. Haflah, yang berarti pertemuan, perkumpulan, perayaan, pesta atau upacara. Akhir maknanya, berakhirnya pelajaran atau jadwal sekolah dan sanah berarti tahun. (ADV*)