SURABAYA – Duta Lampung OnlineĀ (DLO) – Polisi baru saja mengungkap kasus penjualan daging sapi dicampur daging babi di Surabaya. Masyarakat pun khawatir, jangan-jangan masih ada praktik serupa di Surabaya. Jangan-jangan daging yang dibeli adalah daging oplosan sapi dan babi.
Sebenarnya masyarakat tak perlu khawatir. Jika diamati lebih teliti, maka akan ditemukan perbedaan antara daging sapi, babi, dan bahkan celeng (babi hutan).
“Secara kasat mata dan lewat bau, bisa dibedakan kok,” ujar Nuriah, Staf Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Propinsi Jatim di Polda Jatim, seperti dilansir detiknews, Kamis (26/5/2016).
Nuriah menerangkan, daging sapi mempunyai ciri-ciri warnanya merah cerah, baunya khas daging sapi, dan mempunyai serat daging yang terlihat jelas dan kasar. Sementara untuk daging babi mempunyai ciri-ciri berwarna merah pucat (agak keputihan), berbau amis, dan serat daging terlihat lebih halus.
Dan untu daging celeng, kata Nuriah, mempunyai ciri-ciri berwarna merah yang merahnya mendekati warna merah daging sapi, baunya amis, dan mempunyai serat yang mendekati serat daging sapi.
“Bila diamati dengan cermat dan teliti, pasti akan bisa membedakan,” kata Nuriah.
Satu lagi kecurigaan bahwa yang dijual adalah daging oplosan bisa dilihat dari harganya. Bila penjual daging menjual dengan harga di bawah pasaran, maka bisa dicurigai bahwa daging yang dijual mungkin saja adalah daging oplosan.
“Bila menemukan kecurigaan seperti itu, masyarakat bisa melapor ke polisi atau ke kami,” tandas Nuriah, (fat/iwd), (*).