Wayakanan (Dutalampung Online)- Bupati Waykanan, Hi. Raden Adipati Surya, SH, MM, hadiri acara Halal Bil Halal dan peresmian TK PKBM Kampung Suka Maju Kecamatan Bumi Agung, kabupaten setempat. Acara tersebut diadakan pada Senin (18/7/2016).
Dalam sambutannya bupati setempat, Raden Adipati Surya, SH, MM, mentakan berdasarkan surat edaran Mandikdasmen Depdiknas Nomor 1839/C.C2/TU/2009, Pelaksanaan pendidikan di TK menganut prinsip: ”Bermain sambil Belajar dan Belajar seraya Bermain”.
Menurut Adipati, bermain merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi anak didik. Sebelum bersekolah, bermain merupakan cara alamiah untuk menemukan lingkungan, orang lain dan dirinya sendiri.
“Melalui pendekatan bermain, anak-anak dapat mengembangkan aspek psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni. Pada prinsipnya bermain mengandung makna yang menyenangkan, mengasikkan, tanpa ada paksaan dari luar diri anak, dan lebih mementingkan proses mengeksplorasi potensi diri daripada hasil akhir. Pendekatan bermain sebagai metode pembelajaran di TK hendaknya disesuaikan dengan perkembangan usia dan kemampuan anak didik, yaitu secara berangsur-angsur dikembangkan dari bermain sambil belajar (unsur bermain lebih dominan) menjadi belajar seraya bermain (unsur belajar mulai dominan). Dengan demikian anak didik tidak merasa canggung menghadapi pendekatan pembelajaran pada jenjang pendidikan selanjutnya,”terangnya.
Bupati juga mengatakan, anak TK, sesuai dengan kondisi perkembangan dan pertumbuhannya, tidak boleh diberi pekerjaan rumah (PR). Dan, saat tamat pendidikan jenjang terakhir tidak boleh diadakan kegiatan seremonial yang tak sesuai dengan prinsip pendidikan TK.
“Pada usia 4 sampai dengan 6 tahun, kebutuhan anak untuk bermain dan bersosialisasi lebih penting dibandingkan dengan kemampuan skolastik. Oleh karena itu, pendidikan di TK tidak diperkenankan memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada anak didik dalam bentuk apapun,”ungkapnya.
Menurut bupati, dalam kurun waktu antara tahun 2000 sampai sekarang, perkembangan teknologi amat pesat. Anak-anak semakin pintar, permainan-permainan canggih juga sangat banyak. Di mana-mana terdapat permainan yang sangat diminati anak-anak bahkan seolah-olah menjadi ”kebutuhan” yang amat penting seperti video game dan lain-lain. Tetapi sungguh disayangkan kemajuan teknologi ini belum tentu memberikan pengaruh positif bagi anak-anak. Film dan kartun yang banyak menonjolkan kekerasan, serta sinetron yang kurang mendidik seperti cerita mistik dan cerita yang tidak masuk akal.
“Oleh karenanya melaui lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), merupakan langkah pertama untuk mengimbangi kemajuan teknologi sebagaimana saya sampaikan tadi, karena dalam pembelajarannya anak-anak akan dirangsang untuk bermain sembari belajar berbagai hal disekitar kehidupannya. Anak-anak diarahkan untuk mengerti norma-norma sosial, sebagai modal untuk bersikap dan berperilaku luhur dalam kehidupan sehari-hari,”ujarnya.
Kendati demikian, masih kata bupati, taman kanak-kanak bukan merupakan keharusan, tetapi dengan mengetahui taraf kesiapan sekolah seorang anak, akan lebih memudahkan orang tua, guru, maupun anak itu untuk penyesuaian masuk di tahun sekolah dasar nanti. Harapan saya, dengan Peresmian TK PKBM, para pengelola Taman Kanak-kanak harus selalu bersemangat dalam mendidik anak-anak kita. Satukan langkah dan gerak demi pembangunan yang merata di semua strata, demi terwujudnya Kabupaten Way Kanan Maju dan Berdaya Saing 2021.
Dikesempatan yang sama Bunda PAUD kabupaten setempat, Hj. Dessy Afriyanti Adipati, juga menyampaikan rasa bahagia dengan bertambahnya taman kanak-kanak di Kabupaten Way Kanan sebagai wadah, tempat dan ruang bagi anak usia dini untuk berekspresi, bereksplorasi, dan kebersamaan dalam berbagai kegiatan karena Pendidikan anak usia dini adalah kunci sukses merajut pembangunan SDM yang berkualitas dimasa depan karena sangat fundamental dan strategis. Saya berharap pendidikan anak adalah tanggungjawab bersama antara guru dan orangtua, maka untuk itu kedua belah pihak harus bekerjasama dan menjalin komunikasi yang baik dalam proses pendidikan anak. Anak harus dididik dengan kasih sayang bukan dengan kekerasan.
“Pada kesempatan ini Saya menyampaikan terima kasih dan menyampaikan apresiasi atas peran serta pemangku kepentingan di bidang pendidikan, yang telah berupaya menyediakan sarana pendidikan melalui TK PKBM ini,”Pungkas bunda PAUD Waykanan. (Maria).