BNN Amankan Kepala Badan BNNP Maluku

0
209

Jakarta (Duta Lampung Online) – Sunguh memilukan belum genap satu bulan dari kejadian Komandan Kodim 1408/BS Makassar Kolonel Inf Jefri Oktavian Rotti, yang diciduk saat sedang menggelar pesta sabu di Hotel D’Maleo Jl Pelita Raya, No 8 Kecamatan Rappocini Makassar, kini giliran Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Maluku Utara Kombes (Pol) Ely Djamaluddin yang harus diambil sampel urine, darah dan rambut untuk diuji pemeriksaan laboratorium. Ely dinonaktifkan BNN untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan Ely ikut terjaring dalam razia narkotika gabungan.

“Ya sudah dilakukan tes urine hari ini. Sudah dilakukan tes ulang dari urine, darah dan rambut hasil perlu waktu,kalau hasilnya positif ya sudah, tidak ada toleransi kita lakukan penegakan hukum,” ujar Kepala BNN Komjen Budi Waseso di Kantor BNN Jl MT Haryono, Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Selain mengambil sampel untuk pemeriksaan laboratorium, tim BNN juga meminta keterangan sejumlah orang saksi yang berada di lokasi razia. Keterangan ini dibutuhkan untuk memastikan kebenaran ikut terjaringnya Ely dalam razia.

“Artinya kita sudah memeriksa saksi anggota yang melakukan razia saat itu. Termasuk meminta keterangan dari anggota TNI Polri, dan BNNP yang ikut kegiatan operasi gabungan,” paparnya.

Buwas menegaskan, Ely tidak masuk dalam tim gabungan dalam razia. Karena itu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan keberadaan Ely di lokasi razia.

“Jadi yang bersangkutan tidak ada di surat itu. Artinya tidak ada hubungan pelaksanaan dalam tugas dia dengan keberadaannya di situ. Nah ini sedang didalami untuk dilakukan pemeriksaan sampai besok. Namun demikian saya sudah keluarkan sprint (surat perintah) penonaktifan dalam rangka pemeriksaan,” ujar Buwas.

Ely saat dikonfirmasi sebelumnya, membantah ikut terjaring dalam razia menceritakan kronologis kejadian pada saat itu.

“Sudah saya klarifikasi ke humas BNN pusat. Saya yang menandatangai surat perintah razia, tapi bagaimana saya yang terkena razia. Saya di sana sedang mengawasi kegiatan razia gabungan BNN, POM, dan kepolisian,” ucap Ely saat dihubungi.

“Posisi saya juga bukan di dalam, seperti yang diberitakan. Saya sedang memantau dan mengawasi, tiba-tiba datang POM, saya melihat aktivitas razia yang ada di dalam situ, ada wartawan ambil foto-foto mengira saya ada di dalam dan terjaring razia,” tambahnya.(jsc)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here