OPINI-Banyak yang bertanya-tanya terkait status yang selalu ditulis oleh Pimpinan media kami Duta Lampung dan Pena Berlian, selalu inten membahas tentang profil pak Jendral Ike Edwin mantan Kapolda Lampung.
Pada kesempatan santai saya sempat membahas akan kritikan yang selalu disampaikan oleh netizen yang disampaikan melalu pesan inbox mapun nomor telpon pribadi pimpinan kami.
Dalam obrolan santai Nurullah sempat mengatakan jika dirinya sudah mengenal pak Jendral Ike Edwin jauh hari sebelum ada rencana nyalon Wali Kota Bandarlampung, tepatnya saat menjabat Kapolda Lampung. Jendral Ike Edwin ditunjuk lembaga kami sebagai Ketua Dewan Penasehat Media kami.
“Apa ada yang salah jika saya hannya sekedar menunjukan bakti dan balas budi kami yang memang kami anggap beliau sosok pemimpin yang baik dan terhormat. Andaikan ini dianggap keberpihakan kami yakin kami berpihak kepada pemimpin yang benar diharapkan oleh masyarakat Kota Bandarlampung,”Ujar Ntullah yang notabenennya sebagai Ketua DPC Komite Wartawan Profesional Indonesia (KWRI) Kabupaten Lampungtengah.
Mudah-mudahan kata dia, penilaian itu tidak salah. Sebab menurutnya bukan berbicara akan melainkani sudah bannyak bukti yang sudah beliau lakukan. Bahkan dalam kurun waktu enam bulan pak Ike Edwin mendapat sejumlah prestasi penghargaan tingkat dunia.
Selain itu, saat pak jendral Ike Edwin menjabat, lanjut Nujrullah bannyak sekali warna baru yang menghiasi Lampung termasuk, Lampung keluar dari Zona merah kejahatan Narkoba dan begal. Jika tidak salah saat itu kita menduduki penggunaan Narkoba peringkat lima dan turun menjadi enam belas besar. Sementara kejajatan curanmor menurun dengan draktis, provinsi Lampung menjadi aman sempat terbebas dari kejahatan tersebut.
Lampung yang juga masuk zona merah masalah konflik perang antara suku serta masyarakat, Ike Edwin kembali sukses sabet prestani penanganan konfilk terbaik dan lagi-lagi mendapat penghargaan dunia dari mentri dalam negri.
Kegiatan agam juga saat Ike Edwin menjabat kapolda mengalami kejayaan,karena saat beliau menjabat kegiatan-atan keagamaan terutama saat bulan suci ramadhan satu bulan penuh diadakan ngaji alquran bersama, hingga menghatamkan Al-Quran sebannyak 100 kali saat diadakan kegiatan di bundaran tugu adipura.
“Dang Ike Edwin bahkan sempat membuka kantor diluar Mapolda Lampung. Dia mendirikan tenda agar masyarakat bisa komonikasi langsung dengan kapolda untuk mennyampaikan keluhan mereka. Kegiatan ini juga mendapat penghargaan dan memecahkan rokor dunia dari mesium Muri. Sebab sepanjang sejarah belum ada satupun Kapolda Lampung yang menjabat melakukan kegiatan ini, meski bannyak oknum polisi yang nakal kelimpungan atas kegiatan yang beliau lakukam,”kata Ketua DPC Komonitas Maritim Indonesia (Kommari) Lampungtengah ini.
Selain itu juga, setiap hari ketika Nurullah berangkat kerja, hampir disemua sudut lampu merah atau perempatan dan persimpangan jalan ratusan polisi lalu lintas dengan singgap mengatur lalu lintas agar Kota Bandarlampung terbebas dari kemacetan. Kerja keras tersebut ternyata membuahkan hasil yang luar biasa, sehingga Polda Lampung diganjar kembali dengan penghargaan penanganan lalu lintas terbaik dunia dari Meseum Muri.
Belum lagi yang membuat masyarakat terennyuh, meski Ike Edwin menjabat Kapolda Lampung, sangat sering meluangkan waktu untuk mennyapa masyarakat, menyapa langsung para pengamen jalanan hannya sekedar ngajak makan di kaki lima. Belum pernah terjadi ada Kapolda di Lampung yng seperti ini. Mudah2an kedepan menjadi contoh bagi kapolda2 yang akan menjabat dibumi Lampung yang kita cintai.
“Saya sensidiri juga sempat merasakan kebahagian dan merasa mendapat suatu penghargaan yang tidak teenilai. Sebab meski pak Ike Edwin sudah pindah tugas ke jenjang yang lebih tinggi ditugaskan Kapolri di Mabes sebagai staf Ahli Kapolri, tanpa memberi kabar dan ngasih tau saya dirinya mennyambangi kantor dan kediaman saya,”kata Nurullah.
Bagi yang terbiasa mungkin tidak ada istimewanya namun bagi kami masyarakat dan pengusaha lokal adalah suatu penghargaan yang tidak ternilai. Dan ini bukan saya saja, bannyak tempat-tempat atau masyarakat yang pernah dikunjungi oleh Ike Edwin dan mereka juga merasakan hal yang sama seperti saya.
Belum lama ini juga pak Jendral Ike Edwin ditengah-tengah kesibukan yang padat mennyempatkan siri membesuk saya saat oprasi dirumah sakit. Jujur kedatangan beliau sepontan nitas membuat pecah tangis ibuk kandung dan istri saya, karena tidak kuat menahan rasa haru atas kedatangan orang yang insha Allah akan maju sebagai orang nomor satu di Kota Bandarlampung.
Dalam bincang-bincang pak Jendral Ike Edwin dalam kesempatan lain, mengatakan akan berniat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandarlampung. Lalu saya tannya apakah Dang Gusti Ike Edwin jika terpilih sebagai Wali Kota Bndarlampung tidak akan berubah seperti dulu sebagai sosok yang rendah hati, dan sellu mennyayangi bawahan, saudara dan masyarakat ?
“Dang Gusti Ike Edwin menjabat, sampai ahir hayat saya tidak akan berhenti berbuat baik dan akan selalu bersama dengan masyarakat. Sebab kata dia jabatan itu adalah amanah buka. Anugrah. Pemimpin itu adalah pelayan masyarakat bukan sebaliknya dilayani masyarakat. Mendengar jawaban tersebut, dalam hati kecil saya dan atas nama pribadi dan keluarga serta sahatbat saya ucapakan nawaitu bismillah saya siap mendikung dan mendoakan beliau semoga berhasil apa yang dia cita-citakan,”imbuhnya.
Menurut pimpinan kami jika keputusan ini bukan tidak ada pertimbangan, selain atas dasar tersebut diatas, sejauh ini sejumlah nama yang akan mencalonkan diri sebagai Wali Kota bandarlampung saya nilai belum ada yang bisa menandingi prestasi dan sosok seperti pak Ike Edwin.
Kedua masih kata Nurullah, jika orang sebaik beliau tidak kita dukung maka kita akan berdosa jika suatu hari nanti kita salah memilih justru orang jahat yang memenangkan pertarungan ini. Sehingga Kota Bandarlampung akan rusak dikemudian hari.
“Jujur saya sudah puas dengan apa yang telah dilakukan oleh pak Herman HN atas keberhasilan pembangunan yang ada saat ini. Namun sangat disayangkan karena aturan beliau tidk bisa lagi maju ikut pencalonan. Meski yang katanya beliau mendukung iatrinya maju ikut serta mencalonkan diri sebagai Wali Kota namun saya masih ragu. Sebab ibarat kata meski satu rahim akan memiliki watak yang berbeda,”tambahnya.
“Apalagi saya sudah lama tinggal di Kota Bandarlampung, bukan saya menjatuhkan sosok seseorang. Nmun kita nggak cuma butuh sosok figur yang hannya mengumpulkan jamaah untuk bersenang2 jalan sehat, atau jalan2 wisata religi saja yang hingga saat ini kita belum tau sumber keungan biaya tersebut dari mana. Masyarakat membutuhkan perubahan secara keseluruhan secara total baik tingkat daerah maupun Nasional bahkan Internasional,”menurutnya.
Sebagai warga muslim wajib bagi dirinya memilih pemimpin atau imam dari kaum laki-laki bukan perempuan. Meski negara sudah mengesahkan persamaan gender namun baginya punnya keyakinan dan aqidah serta prinsip yang sudah diturunkan sejak nenek moyang saya.
“Mohon maaf bukan penghirangan opini namun ini tukus atas dasar pemikiran saya pribadi dan tidak wajib untuk diikuti. Namun paling tidak saya sudah sedikit memberikan gambaran secara pribadi apa yang sudah menjadi keputusan dalam diri saya. Mohon maaf jika ada kesalahan dan kepada Allah saya minta ampun atas apa yang sudah saya lakukan selama ini. Tabikpuuunn,”pungkas Nurullah.
Saya pribadi juga sebagai bawahan punnya beban moral yang tinggi atas kritikan tersebut, sehingga timbulah pemikiran untuk membahas dan menulis masalah ini serta melururuskan apa yang jadi porsoalan pimpinan kami yakni, Nurullah terhadap publik dan netizen.
Semoga tulisan ini juga menjadikan pencerahan bagi diri saya pribadi serta sahabat-sahabat saya serta masyarakat, menurut kita baik belum tentu baik dimata orang lain. Paling tidak kita sudah melakukan hal-hal yang terbaik menurut kita sendiri. Biarkan masyarakat yang menilai. hannya Allah yang tau segalanya..Amiin.
Penulis : Evi Novita Frisilia.



















