Lampung Barat(DLO)- Janji politik pasangan bupati dan wakil bupati Lampung Barat (Lambar) terpilih, Parosil Mabsus-Mad Hasnurin (PM-MH), yang dikenal dengan nama tujuh program dipastikan akan diwujudkan pada awal jabatan 2018 mendatang.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lambar, Okmal mengatakan, program yang masuk dalam visi-misi PM-MH mulai dilaksanakan di tahun 2018 mendatang, kendati begitu secara volume yang menjadi target keduanya tentu akan dilaksanakan secara bertahap mengingat akan menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
”Kami pastikan untuk program-program yang menjadi perioritas keduanya akan mulai dilaksanakan di tahun anggaran 2018 mendatang. Bahkan insya allah, tujuh program yang menjadi perioritas tersebut semua terakomodir,” ungkap Okmal di ruang kerjanya, Selasa (3/10).
Dijelaskannya, ketujuh program dimaksud yakni peningkatan infrastruktur mantap, yang terdiri dari pembangunan jalan poros penghubung kecamatan dan kabupaten, pembangunan jembatan, listrik, jembatan dan air bersih. Kemudian penataan Kota Liwa, terdiri dari penataan dan pembangunan ruang terbuka seperti alun-alun taman bermain, pembangunan rumah budaya, pembangunan sarana dan prasarana perkotaan.
”Di bidang pendidikan keduanya memiliki program semua bisa sekolah, dimana akan mengangkat guru honor murni menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak, seragam gratis bagi siswa siswi tidak mampu, bantuan bagi siswa berprestasi yang diterima di perguruan tinggi negeri, dan meningkatkan mutu pendidikan serta mewujudkan mimpi masyarakat kecil untuk jadi dokter melalui program beasiswa bagi siswa Lampung Barat berprestasi,” katanya.
Program pelayanan masyarakat sehat, lanjut Okmal, keduanya memiliki program peningkatan sarana dan prasarana puskesmas dan rumah sakit, penambahan tenaga medis dan paramedis, dan perluasan jaminan kesehatan yang tidak masuk PBI –JKN (penerima bantuan iuran –jaminan kesehatan nasional)/KIS (kartu indonesia sehat).
”Program mensejahterakan petani, keduanya juga memprogramkan optimalisasi badan usaha milik pekon sebagai penyalur pupuk, mendorong badan usaha milik pekon menjadi eksportir kopi bermitra dengan pengumpul dan kelompok tani, peningkatan produktivitas dan mutu hasil pertanian melalui bantuan sarana dan prasarana pertanian, pembelian gabah melalui pengemabangan lumbung pangan, dan mendorong badan usaha milik pekon untuk stabilitas harga gabah,” ujarnya.
Kemudian, program masyarakat berdaya saing dan peningkatan kinerja dan pelayanan publik dimana keduanya memprogramkan pemberdayaan pemuda dan kelompok perempuan melalui rumah produktif dan kreatif untuk menciptakan lapangan kerja, optimalisasi potensi wisata melalui pengembangan desa-desa wisata, memfasilitasi perubahan alih status lahan kehutanan yang dikelola oleh masyarakat menjadi hak milik, mempercepat penyelesaian penegasan tapal batas, meningkatan insentif aparatur pekon, pelayanan publik yang mudah, cepat, tepat, murah/gratis dan transparan.
”Program peningkatan iman dan taqwa, juga dilaksanakan program bantuan bedah rumah bagi rumah tidak layak huni, umroh bagi guru ngaji, imam masjid, marbot, aparatur dan masyarakat berprestasi, meningkatkan insentif guru ngaji, imam masjid, marbot dan jumlah penerima, meningkatkan nilai serta jumlah penerima bantuan rumah ibadah dan pondok pesantren/lembaga pendidikan keagamaan lainnya,” kata dia.
Lebih lanjut dikatakan Okmal, dari seluruh program tersebut misalnya di bidang pendidikan keduanya memiliki program semua bisa sekolah, dimana akan mengangkat guru honor murni menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak, seragam gratis bagi siswa siswi tidak mampu.
”Untuk seragam sekolah gratis bisa diakomodir di tahun 2018, tetapi untuk penngangkatan guru kontrak tentu akan dilakukan secara bertahap karena akan melihat kemampuan keuangan daerah,” pungkasnya.