LAMPUNG UTARA, (Duta Lampung Online) – Sekitar 1500 orang yang tergabung dalam aliansi kontraktor lampura bersatu (KLUB) menggelar aksi demonstrasi jilid III, Rabu (27/12/2017). Para kontraktor di wilayah Kabupaten Lampung Utara tersebut kembali mempertanyakan haknya yang belum dibayarkan, baik itu PHO maupun uang muka.
Berdasarkan pantauanĀ dilapangan, massa menggelar aksi dari toserba Ramayana, bergerak menuju ke pusat pemerintahan atau kantor bupati setempat.
Sementara itu, Aparat disiagakan lebih besar lagi guna mengantisipasi dampak yang kurang baik. Lengkap dengan peralatan dan alat huru-haranya, personel pun dipersenjatai lengkap karena aksi kali ini bisa dibilang lebih besar dari sebelumnya. di lansir dariĀ Lampost.coĀ Termasuk mobil pemadam kebakaran pun siap dengan kendaraan anti huru-hara dari polres.
Korlap aksi KLUB Lampura, Edi Abizar mengatakan hutang pemerintah kepada para kontraktor lebih dari Rp118 miliar. Dan aksi tersebut menurutnya bersih dari tunggangan unsur politik. Sehingga murni untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, tidak hanya uang rekanan.
āKita tidak main-main disini, ada juga informasi bahwasanya ada penyusup. Aksi kali ini juga kita akan meminta pertanggung jawaban kepada wakil rakyat yang terhormat untuk menyuarakan kegelisahan selama ini, sampai hari ini beban kerja, uang kadus, juga honor-honor pegawai tidak terbayarkan,ā tegasnya.
Mereka selama ini merasa hanya diberi janji manis, lanjut Edi, namun kenyataan di lapangan tidak sesuai.
āKontraktor berjuang untuk kepentingan rakyat, seperti jalan-jalan pembangunan dan lainnya. Tapi mengapa keadaannya demikian, kami minta bapak bupati hadir disini. Karena kami berasal dari seluruh elemen yang ada, mulai dari tokoh adat, mahasiswa, pemuda dan lainnya,ā tambah peserta aksi lainnya.
Sekitar pukul 10.05 Wib, peserta aksi bergerak dari depan kantor Bupati Lampura menuju gedung DPRD setempat. (rls)